Tuesday, October 14, 2008

W A N I T A

Sungguh menakjubkan
Alunan kisah sejarah perempuan
Selalu berubah dari zaman ke zaman
Hingga namanya temaktub dalam Alqur’an

Kisahnya penuh misteri
Pembahasannya tak bertepi
Kehadirannya penuh warna warni
Mampu mencuri dan meracuni hati
Ia adalah fitnah yang telah diwanti wanti oleh Nabi
Tapi… iapun adalah perhiasan dunia ini

Oh… wanita
Dulu kau pernah didzalimi karena memilikimu adalah nista
Dibunuh.. dikubur hidup-hidup.. kau tak berdaya
Kini.. kau segalanya dimata penyembah hawa
Kau dijadikan busur panah syaiton untuk menggoda manusia
Kaupun penghuni terbanyak di neraka
Tapi… kaupun benteng Negara dan agama
Jika kau taat kepada Alloh ta’ala

Mencintai wanita memang anugrah
Tempat berbagi.. dan juga ladang ibadah
Mampu menjadi tiang dakwah
Bahkan lebih mulia dari bidadari jika shalihah
………………………….
Abu syarbini alghifari
Yemen 17- 05- 2008

Sunday, October 12, 2008

Poeiziqu

Bogor, Sabtu 19 Januari 2008
11.10 am

Tugas suci ini sejak bermulanya zaman…
Selalu hanya dilaksanakan oleh orang-orang yang mulia..
Dikawal malaikat-malaikat nan suci..

Tak ada tugas yang lebih mulia darinya atau setara dengannya..
Meninggikan kalimatulloh… Manhajulloh…
Agama Alloh… kedaulatan Alloh…

Misi penyelamatan masal atas manusia…
Dari kegelapan api neraka.. dan kegelapan dunia…
Perlombaan mencari kedudukan yang lebih tinggi di sisi Alloh…
Menggapai rohmat dan ampunan-Nya…
Tugas tersuci didalam Islam…

Kawal dia..!!! kawal… jangan sampai lengah!!!
Kawal sampai pintu rumah terakhir di negeri ini..!!!
Jangan khianati amanah ini…!!
Amanah ini telah diserahkan kepadamu…!!
Jadilah pengawal setia…!!!
Hiduplah di atas kesetiaan dan matilah di atas kesetiaan…!!!
Jangan pedulikan luka-luka di kaki…
Dan jangan pedulikan luka-luka di hati!!

Bogor, Rabu 15 Januari 2008
12.00 pm

Fakhry ibnie…
Kau… hanya seorang hamba yang lemah…
Hanya DIA yang kuat dan perkasa..!!
Jangan kecewa karena kau lemah…
Semua hamba lemah…!!
Titilah jalan itu dengan sungguh-sungguh..
Jalan itu adalah karunia kubro…
Jangan kau lengah.. melemah.. bosan..!!
Nanti jalan itu menghilang dari pandangan matamu...
Terengutkan.. dan kau rugi..!!
Karunia ini sangat besar..!!
Lebih besar dari harta yang mereka kumpulkan..
Titilah dengan hati yang berdebar..!!
Karena takut sirna sewaktu-waktu..
Berprasangka baiklah kepada Tuhanmu..!!
Titilah dengan riang dan jangan bersedih..!!
Jangan ikuti was-was dan jangan menoleh ke belakang..!!
Famdhu haitsu tu’maruun..!!








Bogor, 15 Januari 2008
09.06 am

Pengawalan atas setiap bagian dari suatu tugas sudah menjadi keharusan bagi mereka yang ingin tugasnya sukses..
Tiada kesuksesan tanpa pengawalan yang ketat..
Kelengahan sekejap bisa mengundurkan pekerjaan seabad..
Jangan mengira mereka yang sukses tidak mengawal..
Dikawal waktu proses.. dikawal ketika jadi.. dan dikawal setelah jadi..
Seperti mengawal anak sendiri...





















Bogor, 19 Januari 2008
12.30 pm

Didalam dunia ini...
Kau mempunyai keindahan dan kesuraman...
Keindahan iman dan harapan surga-Nya...
Keindahan ilmu dan kelezatan buahnya...
Keindahan tawakkal dan ketenangan hati karenanya..

Kesuraman beban dunia dan deritanya...
Kesuraman cinta dunia dan kekecewaan karenanya...
Masa depan tak menentu yang mengkhawatirkan...

Kau mempunyai keindahan dan kesuraman...
Titilah kehidupanmu di keindahan tadi...
Tenggelamkan jiwamu kedalamnya...
Bahagiakan dirimu dengannya...

Lupakan kesuraman tadi...
Bebaskan jiwamu dari belitannya...
Biarkan semuanya berlalu...
Bagai angin yang membelai rambutmu...

Niscaya kau kan tergenang di keindahan...
Dan menjadi bagian dari keindahan...
Ini bukan sebuah pantun belaka...
Akan tetapi ini adalah wejangan untuk pewejang dan yang diwejang...
















Bogor, 30 Januari 2008
06.17 am

Kalau kau tahu taruna... kalau kau tahu...
Tugasmu yang sejati...
Pasti kau rasakan apa yang kurasakan...
Kalau kau tahu bahaya yang mengancam...
Ouuh..kalau saja kamu tahu derita ummat ini...
Pasti kau rasakan apa yang kurasakan...

Hatiku tercekam...
Jiwaku berguncang...
Kudukku berdiri..
Jantungku berdebar...
Darahku tersendat di arus bergejolak...

Apakah gerangan yang akan terjadi...?!?
Jika kau.... Yaa, kau... Wahai taruna..!!
Kau.. gagal di medan bhakti...
Lautan manusia kan jatuh ke lubang derita..
Matahari huda kan padam meredup...
Siangpun kan gelap bagaikan malam...

Jangan berhenti wahai taruna...!! Jangan..!!
Kaulah jundi Ilahi yang meruak rimba kenistaan...
Kaulah obor ilahi pemancar cahaya...
Penawar kegelapan malam kedustaan nan pekat gulita...

Aku tahu kau lelah sekali... Aku tahu kau terluka parah...
Wajahmu pucat... Tubuhmy lemah... Rumahmy tertinggal...
Isterimu mengeluh... Anakmu meratap...
Tapi kaulah... Kaulah pertolongan Ilahi...
Untuk umat yang terluka ini...
Siapa lagi kalau bukan kau taruna...
Jangan berhenti taruna..!! Jangan..!! Jangaaaaan..!!







Bogor, Senin 31 Maret 2008
16.02 am

Tak da yang pantas dikau sedihkan...
Tak da yang layak dikau rasakan...
Tak ada yang harus dikau sayangkan...

Kursi nan megah...
Kemilau diri...
Angkuh wibawa...
Semampai raga...
Limpahan harta...
Semua hanya dunia belaka..!
Dengan sayap serangga tak setara..!
Jika tidak dikau tinggalkan...
Dia pasti tinggalkan dikau...

Sewaktu hidup di dunia ini...
Dikau tak lebih segumpal nista...
Jika sehari telah berlalu.. Sejak ajal mendatangimu..
Dikau tak lebih
Bangkai yang hina..!
Tak kan ada kasih mendekap..
Tak kan ada kawan mendekat..
Tak usah sombong...tak usah congkak..
Tak usah sedih...tak usah marah
Semua hanya kemilau nan hampa..
kan kau sesali semua jumawa..
dari dalam liang gelap gulita..
Amal ini...

Amal ini...
Amal yang sangat berat dan pelik..
Membutuhkan pengerahan seluruh komponen kejiwaan
Konsentrasi dan kesungguhan menekan semua gejolak jiwa ammaratun bissu..

Amal ini tidak akan mencapai puncaknya
Tanpa jatuh bangun...
Tak mungkin sempurna tanpa mengorbankan sebagian besar dari keduniaan pelakunya
Amal ini akan mandul jika pelakunya tak siap menerima konsekuensinya...
Takut akan rizkinya atau ajalnya, bodoh dan tidak jujur..
Mereka yang mengira ini adalah amal sambilan...

Amal ini...amal yang sangat agung
Tugas para nabi dan Rasul serta malaikat
Memenagkan dienullah dan menyelamatkan hamba-hamba-Nya...
Dari kesengsaraan dunia hingga aman di akhirat...

Ganjarannya pun sangat agung...
Kesejukan robbani dan kenikmatan tiada tara...
Serta kedudukan yang mulia di sisi yang Maha Mulia
Di akhirat nanti...abadi... sarmadi...

Hanya yang beruntunglah yang mendapatkannya...
Orang yang merasa diuntungkan dan bersyukur karena mendapatkannya...
Orang yang tidak merasa berjasa karena mengerjakannya...
Orang yang membutuhkankannya dan tidak merasa dibutuhkan....


Secercah Harapan Mentari yang bersinar di siang hari..
Rembulan yang samar di malam hari..
Angin yang menyebar pulang dan pergi..
Dadamu yang lebar dan jari jemari..
Semua benar benar kan menjadi saksi!
Di hari penuh onar, di hadapan Ilahi..
Kemana wahai jenar kau akan lari..??!!
Semua memagar, bagai terali..!!
Dimana kau anam kan sembunyi?
Gelap malam..tak kan menutupi..!!
Tebal pualam? Takkan menghalangi..! Pandangan tajam Mata Ilahi..
Taubatlah dikau sebelum mati..!!
Tubuh terpukau di dalam peti..
Tinggalkan lampau… Anak dan istrik..
Tahukah engkau apa yangmenanti..?
Surga nan hijau.. Atau neraka berapi-api!








HARAPAN UNTUK SAHABATKU...


Kenangan..
di saat bersama.. masih dalam ingatan
saling membantu menghadapi permasalahan
tak mengharap balas budi dan imbalan
jutaan kebaikan dengan tulus di persembahkan
kini.. hanya kenangan..
bayangan.. kerinduan..
terus menggelora menghantui perasaan
takkan punah sampai akhir zaman
kau memang seorang kawan..
telah kau lukiskan ma'na hakiki persahabatan
bahwa hakikat persahabatan adalah persaudaraan
bahwa persaudaraan adalah keimanan
bahwa persaudaraan adalah ketulusan
bahwa persaudaraan adalah pengorbanan
bahwa persaudaraan adalah kebersamaan sekalipun dalam kesusahan
bahwa persaudaraan adalah saling menasehati dalam kebaikan
.......................................
Teman sejati
tidak akan terputus sekalipun telah mati
kita kan bertemu lagi di jannah nanti
dalam naungan rabbul 'izati

Karena Maha penyayang
kita berteman dan saling berkasih sayang
memberi.. sebelum di minta tolong
jujur.. dan tak pernah berbohong

Ya.. inilah pesahabatan hakiki
tak pernah terucap darinya caci maki
apalagi iri dan dengki
bahkan.. jutaan do'a di malam hari
selalu teriringi dari hari ka hari..........

Inilah ma'na teman
inilah ma'na persahabatan
semuanya.. tersirat dalam ukhuwah islamiyyah
yang mampu mengantarkan ke jannah.......
...................................

Ya.. kaulah yang mengajarkan semua ini
kehadiranmu dalam hidupku penuh warna warni
kau bak lentera di malam hari
menerangi qalbuku dalam menjalani hidup ini
meneruskan perjuangan suci...

Kini..
sepi ku sendiri
tiada yang lain kecuali harapan tuk bersama lagi
tapi.. aku harus mencarimu ke mana kau pergi...............
ku tak mampu sendiri..
karena aku hidup bukan untuk sendiri
ku ingin bersamamu.. meraih ridho illahi
menaburkan manhajul haq di bumi pertiwi
menghancurkan.. kesyirikkan dan ibadah bid'i
tapi.. aku tak mampu berda'wah seorang diri
aku begitu lemah.. dan tiada arti
ku ingin manapaki perjuangan ini bersama sahabat sejati
karenanya ku tulis sajak ini..
untukmu yang ku cari-cari.....
.......................

Sahabatku..
bukankah kau tau..!
haq-haq Alloh telah di nodai oleh orang-orang dungu
prajurit iblis dan penyembah kehidupan semu
mereka adalah pengikut hawa nafsu........
tiada kata lain.. kecuali kita harus bahu-membahu
berjama'ah.. agar kuat seperti batu
kalau bukan aku dan kamu
siapa lagi yang sudi untuk bersatu..................
jangan diam terpaku..!!!
mari bergerak.. karena peperangan telah bertalu-talu
inilah jiwaku..
setelah kau tinggalkan di ujung waktu
merantau di negeri yang berhamparkan batu-batu
Mari..! bersama denganku
membumikan tauhid dan sunnah di seluruh penjuru.......
Inilah makna persahabatan yang kau ajarkan dulu
sewaktu aku tidak tau.............
sudah tiada kata... untuk menunda waktu
sahabatku..
inilah hakikat perjuangan yang kau ajarkan dulu
karenanya.. ku lukis suara hatiku
.....................................

Sahabatku.. kita adalah penerus da'wah rasululloh
prinsip hidup kita berasaskan tho'ifah almansuroh
di situlah... kita berkumpul dan berpisah
satu cita dan asa.. tuk meraih kehidupan di jannah

Untukmu... ku goreskan sajak-ku diatas kertas
merangkai kerinduanku yang tiada batas
ku tunggu dirimu di medan perjuangan
kaupun tunggu aku.. karena aku masih di bumi rantauan......
Ya sebentar lagi..
kau akan bersamaku seperti yang dulu lagi
satu kata.. satu langkah..
saling menemani dalam mengemban amanah.....

Untukmu.. ku tulis sajakku walau dengan tulang
mengukir gelora jiwaku untuk segera berjuang
walau cobaan terjal menjulang
ku harap.. kau istiqomah di medan juang
jangan mundur.. walau duka nestapa menerjang
karena memang kau seorang pejuang......
...............................
Sajak ini...
ku rangkai saat kaum muslimin di tindas kaum tirani
sedang kita hanya menangisi
membaca informasi dan melihat televisi
tanpa realisasi

Derita ini...
takan berakhir sampai kiamat nanti
selama tunduk..menjadi budak yahudi dan nasrani

inilah suara hati...
hamba yang terdzalimi
agar kau sudi mentadaburi
bahwa kita adalah generasi
penerus dakwah para nabi
................................
Bangkit..!! wahai sahabatku
bergerak ... terus melaju
jangan mundur walau satu langkah
hingga kiamat tiba.. atau nyawa dan raga berpisah

Inilah impianku..
tiada kata keculi satu
mati syahid di jalan Alloh ta'ala
atau hidup meneruskan da'wah para anbiya dengan hidup mulia

Inilah persahabatanku..
inilah persaudaraanku..
satu naungan.. satu tujuan.. satu cita-cita..
menaburkan manhjnubuwah diseluruh nusantara
mewujudkan masyarakat islami
berasaskan manhaj sunni
...............................
Abu Syarbini alghifari
kerajaan ratu balqis yaman-16-05-2008

Khutbah Nikah


Hadirin yang dimuliakan Allah , sungguh satu hal yang menggembirakan hati kita semuanya adalah baru saja, di pagi yang penuh berkah ini kita berkumpul bersa-ma menyaksikan satu ikatan atau aqad pernikahan yang penuh berkah...
Sungguh satu kegembiraan yang amat sangat ketika melihat dua insan manusia yang berlainan jenis mengikat-kan diri mereka dalam satu ikatan yang halal dan diridhoi oleh Allah .Ikatan yang akan menjadikan mereka merasa tentram, rukun, dan menjalin kasih sayang di antara mereka berdua hingga merasa tenang dalam mengarungi bahtera kehidupan bersama. Pernikahan yang bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan naluri kemanusiaan saja, tapi lebih dari itu adalah pernikahan yang menjadi penopang tujuan dari penciptaan mereka di dunia ini...yaitu beribadah kepada Allah .
Pagi ini, kedua mempelai telah menjalankan satu sun-nah yang menjadi sunnahnya para al anbiya. Hari ini ka-lian berdua, sedang berupaya dan mencoba meraih pahala yang telah Allah janjikan kepada hamba-Nya. Hari ini ka-lian berdua akan membangun keluarga islam dan insya Allah akan membuahkan keturunan yang di idam-idamkan. Oleh karena itu...
Teruntuk kedua calon mempelai yang berbahagia...
Saya mohon ma'af..!!! saya tidak pandai berbicara juga menulis kata-kata..!! saya hanya ingin mengatakan pada diri saya dan khususnya antum berdua. Bahwa, banyak orang mengira bahwa pernikahan merupakan tujuan akhir yang ditetapkan oleh Allah . Sang wanita selalu berharap mendambakan idamannya yang memiliki kesempurnaan yang bahkan mungkin mendekati kesempurnaan seorang malaikat, begitu pula sebaliknya. Sang lelaki selalu mendam-bakan kekasihnya bak bidadari yang cantik jelita.
Mereka lupa – dalam petualangan mimpi indah mereka – jika mereka justeru sedang hidup di alam nyata yang di dalamnya penuh dengan riak gelombang kehidupan yang terkadang berat dan meninabobokan kita. Setiap hari akan ada saja kejadian yang kita temukan, yang tak pernah luput dari penglihatan dan akan selalu menyisakan bekas tersen-diri dalam diri kita. Dan itu semua, sering berbeda dengan apa yang kita rencanakan dalam impian-impian kita.
Oleh karena itu saudaraku yang berbahagia…
Hari ini adalah langkah awalmu meniti kehidupanmu bersama isterimu. Dan seiring dengan gerak teraturnya waktu, hari, jam, menit, dan detik pula, maka yakinlah bahwa engkau akan menemukan potret sesungguhnya dari isterimu. Yang semuanya akan berakhir pada, apakah engkau semakin mencintainya atau justeru engkau akan kecewa kepadanya? Maka bila engkau menemukan hal yang mengecewakan dalam dirinya, bersabarlah dan se-lalu berbuat baik kepadanya..!! karena, "Mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya ke-baikan yang banyak". (QS. An Nisaa: 19). Dan karena, "Orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang pa-ling baik dan lembut perlakuannya kepada keluarganya". (HR. Tirmidzi).
Saudaraku ….
Jagalah diri, isteri, dan keluargamu kelak dengan se-lalu ta'at kepada Allah serta menjalankan sunnah nabi-Nya..!! hormatilah selalu isterimu dan jangan menghina-kannya, karena penghinaan yang ditujukan kepadanya akan selalu tersimpan kuat di dalam hati dan pikirannya. Hadapilah selalu ia dengan senyuman..!! karena isterimu adalah makhluk yang lembut, dan mudah untuk cemberut serta bersedih. Oleh karena itu senyumanmu kepadanya akan membuat tenang pikirannya, ridha hatinya, dan mera-sakan kehadiranmu di sisinya.
Tak lupa teruntuk mempelai wanita...yang berbahagia...
Ketahuilah…!!, bahwa keuntungan yang paling diha-rapkan dan dicari oleh kaum lelaki bani Adam setelah ke-taatannya kepada Allah dan rasul-Nya adalah wanita sha-lihah. Suatu keuntungan yang melebihi dunia dan seisinya. Untuk itu, buatlah suamimu memperoleh keberuntungannya denganmu. Berikanlah itu padanya..!!! Yaitu di saat sua-mimu memerintahkanmu dalam kebaikan, kamu meta-atinya. Di saat suamimu memandangmu, maka kamu akan membuatnya senang. Di saat kamu berjanji kepadanya, maka kamu akan menepatinya. Dan di saat suamimu ti-dak ada di sisimu, kamu akan menjaga kehormatan dan hartanya.
Ingatlah, bila suamimu adalah surga dan nerakamu…!! Oleh karena itu, Tunaikanlah hak-haknya selalu, cegahlah ia dari berbuat maksiat kepada Allah dan Rasul-Nya..!! Serta bimbinglah selalu keluargamu untuk selalu di atas agama-Nya..!! Niscaya kamu kan meraih surgamu bersamanya…
Hadirin yang dimuliakan Allah serta kedua mempelai yang berbahagia...
Tidak ada rumah tangga tanpa masalah.. bahkan ke-shalihan dan ketaqwaan seseorang pun tidak mampu men-cegah datangnya ragam masalah dalam rumah tangganya… yang membedakan kita dengan mereka, hanyalah bagai-mana menyikapinya. Dan karena antum telah memutuskan untuk mengarungi kehidupan ini bersama, berarti antum berdua telah menyiapkan diri untuk menghadapi masalah… Tapi ingatlah selalu, bahwa setiap masalah itu pasti ada solusinya… dan ketahuilah bahwa setiap kesulitan pasti di-apit oleh dua jalan kemudahan…
Akhirnya kita semua memohon dan berharap kepada Allah , semoga perjalanan bahtera kehidupan kalian ber-dua selalu dalam keberkahan dan kebaikan dari-Nya serta diberikan keturunan yang shalih…


"Baarakallahu lakuma wa baaraka 'alaikuma wa jama'a baynakuma fi khairin"…

PENGARUH SUJUD


Tidak diragukan lagi, banyak bertaqarrub kepada Allah dengan banyak sujud, berdoa di dalamnya, sensitif dan menangis, takut, berharap, bertasbih dan bertahmid, itu menguatkan hubungan seseorang dengan Allah dan membuahkan hasil-hasi positif pada kejiwaan orang yang sujud, akhlak, orientasinya tentang kehidupan, dan sikapnya ketika menghadapi musibah. Itulah pengaruh dan hasi hubungan kuat dengan Allah , yang membuat seseorang menjadi tampil beda dari orang lain, seperti al-Qur’an yang bergerak di tengah-tengah khalayak manusia, seperti mereka yang berasal dari generasi awal untuk hidup dengan generasi kini. Yang membedaka mereka dengan orang lain ialah pengaruh sujud. Di antara pengaruh dan hasil-hasil sujud paling penting ialah sebagai berikut:
1. Ada tanda di Wajah Mereka
Allah berfirman:
مُّحَمَّدُُ رَّسُولُ اللهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّآءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَآءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللهِ وَرِضْوَانًا سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka: kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda meraka tampak pada muka mereka dari bekas sujud.” [QS. al-Fath (48): 28].
Identitas di wajah hasil sujud itu konotasinya banyak dan pernah disebutkan al-Hafidz Ibnu Katsir di tafsirnya. Di antara bentuknya ialah sebagai berikut:
1) Ibnu Abbas berkata, “Siimahum fi wujuuhihim (tanda-tanda mereka tampak di wajah mereka), maksudnya tanda yang baik.
2) Mujahid dan lain-lain berkata, “Maksudnya kekhusyukan dan tawadhu’.”
3) as-Sa'di berkata, “Shalat memperindah wajah mereka.”
4) Sebagian ulama berkata, “Sesungguhnya kebaikan itu cahaya di hati, sinar di wajah, rizki banyak, dan dicintai hati manusia.”
5) Amirul mukminin Ustman bin Affan berkata, “Jika seseorang menyembunyikan salah satu rahasia, maka Allah menampakkannya di rona wajahnya.”
Maksud ucapan Ustman bin Affan ialah sesuatu yang dipendam di jiwa itu terlihat di rona wajah. Jika hati orang mukmin itu harmonis dengan Allah , maka Dia memperbaiki penampilannya pada manusia. Diriwayatkan bahwa Umar bih Khaththab berkata, “Siapa memperbaiki hatinya, maka Allah memperbaiki dirinya saat bersama orang lain.”
Jadi, identitas hasil sujud itu bukan berbentuk bulatan hitam di wajah, seperti disangka banyak orang. Banyak orang jahat membuat cap hitam di kening untuk menampakkan keshalihannya pada manusia, berdasarkan ayat di atas dan penafsirannya yang salah.
Manshur berkata, “Mujahid berkata, “Siimahum fi wujuhihim min atsari as-sujud (tanda-tanda mereka tampak di wajah mereka), maksudnya khusyuk.” Aku berkata, “Pengaruh sujud itu aku lihat di wajah.” Mujahid berkata, “Sepertinya aku ada di depan orang yang hatinya lebih keras dari Fir’aun.”
Riwayat di atas menunjukkan, ternyata pemahaman salah tentang ayat di atas itu tidak hanya terjadi zaman sekarang. Tapi, sudah ada sejak dulu, bahkan pada zaman tabi’in. Karena itu, kita lihat pada zaman sekarang banyak orang rusak dan amoral punya tanda hitam di antara kedua matanya.
Mengomentari ayat di atas, Sayyid Quthb berkata, “Tanda di wajah mereka ialah kesucian, sinar, kejernihan, kebeningan, dan sayu ekses ibadah tapi terlihat hidup, mempesona dan lembut. Tanda di wajah itu bukan tnda hitam di wajah seperti terlintas di hati ketika mendengar firman Allah , “Min atsari as-sujud (dari bekas sujud).” Yang dimaksud dengan pengaruh (hasil) sujud ialah pengaruh (hasil) ibadah. Kata sujud dipilih, karena sujud merupakan representasi kekhusyukan, ketundukan dan penghambaan kepada Allah, dalam bentuknya yang paling sempurna. Hasil sujud ialah hasi kekhusyukan. Dan pengaruhnya terlihat di rona wajah dan tidak terlihat pada orang-orang sombong. Ya, wajah terlihat tawadhu’, mempesona, bening, berseri-seri, tengan dan sedikit sayu yang membuat wajah orang mukmin makin tampan dan menarik.”

2. meninggikan derajat dan menghapus kesalahan
Seseorang itu sangat dekat dengan Allah ketika ia sujud. Oleh sebab itu, barangsiapa banyak bersujud kepada Allah , otomatis kedekatannnya dengan Allah meningkat. Dan, barangsiapa kedekatannya dengan Allah meningkat, maka itu adalah unsur paling penting yang meninggikan derajatnya dan menghapus kesalahan-kesalahannya. Siapa tawadhu’ kepada Allah, maka dereajatnya ditinggikan Allah. Dan, tidak ada lagi tawadhu’ yang lebih baik dari sujud. Di bab keutamaan Sujud dan Anjuran untuk Sujud, Muslim menyebutkan perkataan Mi’dan bin Abu Thalhah Al-Ya’muri yang berkata, aku bertemu Tsauban, mantan budak Rasulullah , lalu ia berkata kepadanya, “Jelaskan kepadaku perbuatan yang jika aku kerjakan, maka Allah memasukkanku ke surga karena perbuatan tersebut.” –Atau ia berkata, “Jelaskan kepadaku amal perbuatan yang paling disukai Allah.” –Tsauban diam tidak bereaksi. Aku bertanya lagi kepadanya, tapi ia tetap diam. Aku bertanya lagi kepadanya untuk ketiga kalinya, lalu ia berkata, “Hal yang sama pernah aku tanyakan kepada Rasulullah , lalu beliau bersabda, ‘Hendaklah engkau banyak sujud kepada Allah. sebab, jika engkau sujud kepada Allah sekali saja, maka Allah meninggikanmu satu derajat dengan sujud itu dan menghapus kesalahanmu’.” (HR. Muslim).

3. Menghilangkan Duka
Duka dakwah itu berbeda dengan duka-duka dunia lainnya. Misalnya duka karena tidak punya makanan, pakaian, tempat tinggal, dan belum menikah. Duka hal-hal dunia ini hilang secara otomatis jika hal-hal itu tercapai dan terpenuhi. Tapi, duka dakwah akibat berpalingnya manusia dari kebenaran , upaya para thaghut dan antek-antek mereka untuk mengganggu perjalanan dai ke jalan Allah Ta’ala, rontoknya sebagian aktivis dari medan dakwah , tidak terealisirnya sebagian target dakwah, dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan sebagai dai lalu mereka menjadi penyebab petaka bagi dakwah ini semua dan lain-lain menjadi duka dakwah yang dulu pernah menimpa Rasulullah . Dan untuk meringankan duka akibat perkataan musuh-musuh dakwah, yaitu orang-orang kafir, kelompok penggembos, dan orang-orang yang menghalang-halangi manusia dari jalan Allah, maka Rasulullah mengerjakan shalat, terutama sujud. Allah Ta’ala sudah tahu penderitaan dan duka yang akan menimpa Rasulullah dan siapa saja yang bergabung ke dalam kafilah dakwah. Untuk itu, Allah Ta’ala berwasiat kepada Rasulullah dan generasi sesudah beliau untuk mengerjakan shalat, untuk meringankan duka tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُن مِّنَ السَّاجِدِينَ
“Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan, maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan jadilah kamu di antara orang-orang yang bersujud (shalat)”. (QS. Al-Hijr: 97-98).
Syaikh Al-Allusi berkata; “Firman Allah Ta’ala, “Wa kun min as-sajidin (dan jadilah kamu di antara orang-orang yan sujud),’ maksudnya jadilah engkau termasuk orang-orang yang shalat. Pada ayat di atas, sesuatu yang gobal (shalat) dibahasakan dengan salah satu partikelnya (sujud)”. Menurut sebagian ulama’, partikel tersebut (sujud) adalah partikel paling pentig dalam sesuatu yang global tersebut (shalat). Sebab, diriwayatkan dengan shahih bahwa Rasulullah bersabda; “Seorang hamba sangat dekat dengan Tuhannya ketika ia sujud’.”
Syaikh Al-Allusi melanjutkan; “Sabda Rasulullah di atas merupakan tips menghilangkan kegalauan yang beliau rasakan. Sepertinya, beliau bersabda, ‘Lakukan sujud, niscaya Tuhanmu menghilangkan kegalauan dan kesempitan dari dadamu.’ Untuk menambah bobot masalah shalat, maka rekaksi bahasa yang digunakan ialah kata perintah, seperti Anda ketahui, dan berbeda dengan redaksi bahasa sebelumnya. Dan, itu berarti anjuran keras untuk shalat. Jika Rasulullah punya masalah pelik, beliau mengerjakan shalat”.
Rasulullah pernah bersabda kepada Bilal, “Hai Bilal, kumandangkan iqamah untuk shalat. Hiburlah kita dengan shalat.” (HR. Ahmad).
Dengan shalat, Rasulullah mendapatkan ketenangan dari seluruh keseidihan dunia dan gangguan yang beliau terima dari orang-orang kafir. Al-Manawi menjelaskan bahwa di antara pengaruh shalat bagi manusia ialah shalat itu obat penyembuh penyakit-penyakit hati, badan, duka, dan penderitaan. Allah berfirman,
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلاَّ عَلَى
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. dan Sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu',” (Al-Baqarah: 45).
Karena itu, jika punya masalah rumit Rasulullah mengerjakan shalat. Sebab, shalat itu mendatangkan rizki, menyehatkan badan, menolak bahaya, mengusir penyakit, menguatkan hati, menyenangkan jiwa, menghilangkan kemalasan, membuatu badan fit, menyuplay energi, melapangkan dada, mengisi ruh, menyinarkan hati, mencerahakn wajah, menjaga kenikmatan, mengusir siksa, membawa keberkahan, menjauhkan setan, dan mendekatkan kepada Allah. kesimpulannya, shalat itu punya pengaruh luar biasa dalam emnjaga kesehatan hati, badan, stamina keduanya, dan mengusir hal-hal negatif di dunia dan akhirat serta mendatangkan kemaslahatan.

4. Membuka Sifat Sabar.
Allah berfirman,
فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلاَتُطِعْ مِنْهُمْ ءَاثِمًا أَوْ كَفُورًا وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ بُكْرَةً وَأَصِيلاً َمِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسِبِّحْهُ لَيْلاً طَوِيلاً

“Maka Bersabarlah kamu untuk (melaksanakan) ketetapan Tuhanmu, dan janganlah kamu ikuti orang yang berdosa dan orang yang kafir di antar mereka. “Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. “Dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari. (QS. Al-insan: 24-26)
Sabar itu pilar paling penting yang dibutuhkan para dai dalam perjalan dakwah mereka. Sebab, tanpa sabar, mereka tidak dapat meneruskan perjalanan dakwah mereka. Dan, sabar ialah pengaruh dan hasil dari bekal yang disebutkan Allah pada ayat di atas, yaitu tasih dan sujud. Siapa sabar dalam beribadah, ia akan sabar dalam hal-hal selain ibadah. Sebaliknya siapa tidak sabar dalam beribadah, malas mengerjakannya, dan jiwanya tidak bersemangat mengerjakannya,maka ia tidak sabar dalam selain shalat. Karena itu, Allah Ta’ala menyuruh Rasulullah bertasbih dan sujud, untuk melatih beliau, agar sabar menghadapi apa saja yang akan beliau temui di perjalanan dakwah beliau.
Sayyid Quthb berkata; “Maksud ayat di atas, sabarlah dalam menghadapi gangguan dan fitnah. Sabarlah dalam menghadapi kebatilan yang merajalela. Sabarlah atas keburukan yang merebak. Lalu, lebih sabarlah dalam menyikapi kebenaran yang diberikan kepadamu, yaitu Al-Qur’an yang diturunkan kepadamu. Sabarlah dan jangan dengarkan tawaran kemaslahatan pribadi dan pertemuan di tengah jalan, dengan mengorbankan akidah. Sabarlah kendati menmbutuhkan waktu sekian lama, fitnah dan kekuatan pengembos itu memuncak serta jalan itu panjang”.
Sabar itu sulit. Kendati demikian, perlu ada bekal dan suplay. Allah berfirman:
وَمِنَ الَّيْلِ فَاسْجُدْ لَهُ وَسِبِّحْهُ لَيْلاً طَوِيلاً إِنَّ هَؤُلآءِ يُحِبُّونَ الْعَاجِلَةَ وَيَذَرُونَ وَرَآءَهُمْ يَوْمًا ثَقِيلاً
“Dan sebutlah nama Tuhanmu pada (waktu) pagi dan petang. “Dan pada sebagian dari malam, Maka sujudlah kepada-Nya dan bertasbihlah kepada-Nya pada bagian yang panjang dimalam hari.” (QS. Al-Insan: 25-26).
Inilah bekal itu; “Sebutlah nama Tuhanmu pada pagi dan sore hati, sujudlah kepada-Nya pada malam hari dan bertasbihlah hingga lama”. Semua aktivitas ini menjalin kontak dengan sumber yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu dan menyuruhmu berdakwah. Itu semua sumber kekuatan, bekal dan suplay. Yaitu menjalin kontak dengan-Nya dalam bentuk dzikir, ibadah, berdoa, dan tasbih, di malam panjangan. Jalan dakwah itu panjang dan beban itu berat. Oleh sebab itu. Diperlukan bekal banyak dan suplay besar. Bekal itu bisa diperoleh saat seorang hamba bertemu dengan Tuhannya dalam pertemuan rahasia, tanpa pihak lain dan penuh kedamaian. Bekal itu menghasilkan ketentraman hinngga kekalahan menjadi hilang, memunculkan kekuatan hingga kelemahan dan perasaan minimnya kekuatan menjadi tidak ada lagi, ruh tidak lagi mempedulikan perasaan kerdil dan kesibukan, lalu meilhat betapa besarnya tuga dan amanah itu, serta mengganggap kecil duri-duri jalan yang ditemui. Jika dai berbekal dengan bekal-bekal di atas, ia berbekal dengan kesabaran.

5. Menghasilkan Kekhusyukan
Khusyuk itu hasil sekian banyak ibadah. Misalnya membaca Al-Qur’an, dzikir, doa, tafakkur, dan lain sebagainya. Tapi, ibadah yang paling banyak menumbuhkan kekhusyukan ialah sujud kepada Allah . dengan sujud, kekhusyukan meningkat, sebab kedekatan dengan Allah semakin kuat. Allah berfirman,
قُلْ ءَامِنُوا بِهِ أَولاَتُؤْمِنُوا إِنَّ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ مِن قَبْلِهِ إِذَا يُتْلَى عَلَيْهِمْ يَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ سُجَّدًا وَيَقُولُونَ سُبْحَانَ رَبِّنَآ إِن كَانَ وَعْدُ رَبِّنَا لَمَفْعُولاً وَيَخِرُّونَ لِلأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
“Sesungguhnya orang-orang yang diberi pengetahuan sebelumnya apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka menyungkur atas muka mereka sambil bersujud,” “Dan mereka berkata: "Maha Suci Tuhan kami, Sesungguhnya janji Tuhan kami pasti dipenuhi". “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu'.” (QS. Al-Isra’: 107-109).
Az-Zamakhsyari berkata di Al-Kasysyaf. “wa yakhirruna lil adzqani yabkuna, wa yaziduhum khusyu’an (dan mereka menjatuhkan diri ke wajah mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk), maksudnya Al-Qur’an membuat hati mereka semakin lembut dan mata mereka makin basah (oleh air mata).” Sensitif karena memikirkan keagungan Allah itulah yang membuat mereka menjatuhkan diri ke wajah mereka, guna sujud. Mereka tidak punya sarana lain, guna mendekatkan diri kepada Allah dan menundukkan diri kepada-Nya, selain sujud dengan khusyuk. Kekhusyukan mereka pun meningkat, lalu kemanisan iman, kelezatan khusyuk, dan keindahan munajat mereka semakin banyak.

6. Ada Tanda Putih di kening karena Sujud
Ketika Kiamat terjadi, Allah membangkitkan manusia generasi pertama hingga generasi terakhir, berjuta-juta bahkan bermilyar-milyar manusia, baik orang tinggi, orang pendek, oarng kulit hitam, dan orang kulit putih; berkumpul di satu tempat, manusai tumpah ruah hingga mereka sulit dibedakan dan sulit diketaui siapa sebenarya yang mereka kehendaki. Tentang kondisi seperti itu, Rasulullah bersabda;
ما من أمتي من أحد إلا وأنا أعرفه يوم القيامة: قالوا: وكيف تعرفهم يا رسول الله في كثرة الخلائق؟ قال: أرأيت لو دخلت صبرة فيها خيل دهم بهم و فيها فرس أغرّ محجل أما كمت تعرفه منها؟ قال: بلى قال: فإنّ أمتي يومؤذ غرّ من السجود محجلون من الوضء (رواه أحمد)
“Setiap orang dari umatku aku kenali pada hari Kiamat.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana engkau bisa mengenalinya, di tengah kerumunan manusia yang banyak sekali?” Rasulullah bersabda, “Bagaimana pandapatmu, kalau engkau masuk ke tempat kumpul kuda, di dalamnya ada kuda hitam pekat dan kuda yang wajah dan kakinya putih; bukanlah engkau dapat mengenali mana kuda hitam putih dan kuda hitam?” Para sahabat berkata, “Ya, betul.” Rasulullah bersabda, “Pada hari itu (Kiamat), umatku punya tanda putih (di kening ) karena sujud dan tanda cemerlang (di tangan dan kaki) karena wudhu.” (HR. Ahmad).
Betapa agung kemuliaan seperti di atas! Ya, umat Rasulullah terlihat beda dari umat-umat lain, dengan tanda putih di kening karena sujud. Betapa besar kerugian orang yang tidak shalat dan keningnya menolak menempel dengan tanah! Nasib orang seperti itu sama persisi dengan nasib orang-orang kafir yang tidak punya tanda yang membedakan mereka dengan orang lain selain tanda hitam di wajah mereka, tangis mereka yang berkepanjangan, dan penyesalan mereka yang pada hari itu tidak ada gunanya lagi. Kemenangan dan kemuliaan saat itu milik orang-orang yang punya tanda putih di kening karena sujud mereka. Ya, mereka yang dulu di dunia menundukkan kepala kepada Allah . Dan, di akhirat, Allah Ta’ala meninggikan kepala mereka atas kepala manusia lain dan menganugerahkan surga tinggi kepada mereka.

7. Setan menangis
Setiap kali seseorang melakukan sujud tilawah, maka setan marah. Sebab, ia ingat kisahnya dengan Nabi Adam . ketika itu, setan diperintahkan sujud, tapi ia menolak sujud. Kini, setiapkali melihat seseorang melakukan sujud tilawah, setan menyesal tiada tara dan menangis. Tapi, setan menangis tanpa tekad untuk meninggalkan kemaksiatan. Abu Hurairah berkata, Rasulullah bersabda;
ِإذَا قرأ ابن ادم السجدة فسجدعتزل الشيطان يبكي يقول: يا ويله - وفي رواية أبكي كريب يا ويلي- أمر ابن ادم بالسجود فسجد فله الجنة و أمرت بالسجود فأبيت فلي النار (رواه مسام)
“Jika seseorang membaca ayat sajadah, lalu ia sujud, maka setan menyingkir lalu menangis. Setan berkata, ‘Ah celaka dia.’ –diriwayat Abu Kuraib, setan berkata, ‘Ah, celakanya aku.’- Orang itu disuruh sujud lalu ia sujud dan ia pun masuk surga. Sedang aku disuruh sujud, tapi aku menolak. Akibatnya, aku masuk neraka’.” (HR. Muslim).
Setan yang diberi sejumlah potensi itu ternyata tidak dapat menipu banyak manusia, dengan seabrek potensinya. Dan, karena ulahnya, banyak manusia masuk nereka. Tapi, sekarang Anda lihat ketika melihat orang muslim melakukan sujud tilawah , setan lemah, kecil, hina, dan menangis meraung-raung. Karena itu, orang Muslim sepantasnya meningkatkan sujudnya, agar setan semakin marah dan menangis.

8. Selamat pada hari kiamat
Di bab firman Allah .” Wuujuhuy yaumaidzin nadzirah (pada hari itu wajah mereka berseri-seri).” Al-Bukhari meriwayatkan hadits Nabi tentang kejadian-kejadian pada Hari Kiamat. Di hadits tersebut, Rasuluah bersabda; “Setelah Allah selesai memutuskan perkara seluruh hamba-Nya dan ingin mengeluarkan penghuni neraka yang Dia kehendaki dengan rahmat-Nya, maka Dia memerintahkan para malaikat untuk mengeluarkan dari neraka siapa saja yang tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun di antara orang-orang yang dikehendaki Allah untuk Dia rahmati, yaitu di antara orang-orang yang bersaksi tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah. Para malaikat mengenali mereka di neraka dengan tanda sujud. Neraka menelan apa saja pada manusia, kecuali bekas sujud, sebab Allah mengharamkan neraka menelan bekas sujud. Lalu, mereka keluar dari nereaka dalam keadaan terbakar. Kemudian, mereka disiram air kehidupan, lalu mereka tumbuh di bawah air itu seperti biji-bijian tumbu di tanah bekas banjir.” (HR. Bukhari).
Orang-orang yang di keluarkan dari neraka itu bisa jadi tadinya orang-orang bejat. Tapi, mereka tidak meninggalkan shalat ketika mereka rusak. Mereka pun dihukum karena kemaksiatan mereka, tapi Allah mengharamkan neraka membakar bekas sujud mereka. Itulah yang membuat mereka berbeda dengan para penghuni neraka yang lainnya. Karena itu, para malaikat tidak menemui kesulitan untuk mengeluarkan mereka dari neraka.

9. Masuk Surga
Di shahih-nya, muslim meriwayatkan hadist dari Abu Salamah yang berkata, Rabi'ah bin Ka'ab al Anshari bercerita kepadaku: "Aku pernah menginap di tempat Rasulullah . Aku datang kepada Rasulullah dengan membawa air dan kebutuhan beliau, tiba-tiba beliau bersabda kepadaku; "Mintalah!" Aku berkata; "Aku minta kepadamu aga dapat menemanimu di surga". Rasulullah bersabda; "Tidak ada permintaan lain?" Aku berkata; "Itu saja" Rasulullah bersabda; "Bantulah aku dengan banyak sujud". (HR. Muslim).
Shahabat mulia yang mengabdi kepada Rasulullah itu diberi kesempatan emas, yaitu doa Rasulullah untuknya. Seperti diketahui, bahwa doa Rasulullah pasti dikabulkan Allah . Andai Rasulullah minta Allah merubah gunuhng menjadi emas, pasti Allah mengabulkannya. Ya, shahabat itu diberikan kesempatan minta apa saja kepada Rasulullah sebagai hadiah atas pengabdiannya. Rasulullah bersabda; "Mintalah!" Maksudnya adalah minta apa saja tanpa menentukan kadar dan jenisnya. Dan obsesi shahabat itu keluar dari batasan bumi dan kenikmatan dunia. Ya, obsesinya adalah naik ke jannah. Ia minta dapat menemani Rasulullah di dalam surga kelak. Tidak diragukan lagi hal ini adalah obsesi tinggi yang tumbuh dari jiwa yang bersih.
Dan surga yang didambakannya adalah surga yang menmpati tingkatan tertinggi, yaitu surga Firdaus. Tempatnya para al anbiya dan syuhada. Dan tingkatan tersebut tidak mungkin bisa diraih kecuali dengan sebuah maha karya atau sebuah maestro yang agung. Lalu, Rasulullah memberikan resep untuk menggapai itu semua yang dapat memasukkannya ke dalam surga serta menjadikannya sebagai teman pendamping rasul-nya, yaitu dengan banyak bersujud di hadapan Allah . "Bantulah aku dengan banyak sujud", demikianlah pinta Rasulullah . Sebab jiwa yang senantiasa memerintahkan kepada keburukan, tidak suka beribadah dan benci untuk berlama-lama beribadah. Oleh karena itu, agar jiwa mudah dikendalikan, maka ia perlu dibersihkan agar mudah dibawa kemana saja yang dikehendaki Allah .
Ya, dengan banyak bersujud..., berarti dengan banyak shalat selain shalt-shalat wajib yang telah diperintahkan Allah . Baik di waktu terbit fajar, dhuha, di waktu taubat, atau di permulaan, pertengahan, dan akhir seperti malam.

Sihir yang Halal...


Tahukah anda? Bila kamar tidur merupakan rahasia dari sekian banyak rahasia dalam hubungan suami isteri. Bahkan ia merupakan tempat yang paling disukai oleh mereka, dan harus menjadi ruangan yang paling indah di dalam rumah. Dan ada yang bilang, bila kamar tidur adalah merupakan tempat bekerja sekaligus tempat bersenda garau. Apalagi khususnya untuk pasutri (pasangan suami isteri), kamar tidur merupakan tempat mengungkapkan cinta, kasih sayang, bercanda, bercumbu, dan diakhiri dengan tidur.

Karena tidak ada hubungan intim dua insan manusia yang penuh berkah, kemuliaan, dan insya Allah berkesinambungan sekaligus berpahala kecuali di tempat ini.Demikian indahnya hubungan ini, hingga islam menggambarkannya dengan perpaduan dan penyatuan seperti yang diwahyukan, "Mereka itu adalah pakaian, dan kamu pun adalah pakaian mereka". (QS. Al Baqarah: 187).
Tidak ada sebuah ungkapan cinta , kasih sayang, dan percampuran, yang lebih indah dari apa yang telah disebutkan oleh al Qur'an. Bahkan Rasulullah saw pernah bersabda kepada Jabir bin Abdullah radiallahu’anhu, "Mengapa engkau tidak memilih seorang gadis yang engkau bisa bercumbu dengannya dan dia juga bisa bercumbu denganmu."
Subhanallah, indah sekali apa yang diujarkannya...!!! Beliau saw tidak hanya berhenti pada kata, "Engkau bisa bercumbu dengannya", karena memang watak lelaki selalu ingin segera dan mengulangi hubungan suami isteri. Tapi justeru berhenti pada kata selanjutnya, "Dia juga bisa bercumbu denganmu". Artinya, mendapatkan perlakuan yang sama yang telah dilakukan oleh suami dalam hal menyambut, rindu, cumbu, dan hasrat. Namun sayang sekali, makna hadist ini sering bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan, hingga kamar tidur yang diharapkan bisa menjadi surga malah berbalik menjadi neraka bagi mereka.
Ya..., inilah salah satu penghancur keharmonisan rumah tangga. Yaitu di saat salah satu ketenangan yang diharapkan dalam sebuah pernikahan tidak dapat dirasakan sepasang kekasih, yaitu ketenangan jiwa dan raga. Oleh karena itu hubungan intim dianggap penting dan sangat fundamental dalam kesuksesan rumah tangga.
Rasulullah saw mengajarkan kepada kita bila seorang isteri haruslah memenuhi ajakan suaminya setiap saat walaupun dia tengah berada di atas punggung unta. Satu ungkapan yang menunjukkan makna kelelahan yang amat sangat. Namun tetap kewajiban isteri haruslah meresponnya dengan hal yang positif selama dia tidak dalam keadaan yang dilarang untuk bersetubuh secara syar'i atau dalam keadaan udzur. Inilah amalan yang paling tinggi bagi dirinya. Bukankah dia akan dilaknat oleh para malaikat hingga pagi hari bila ia menolak ajakan suaminya?
Juga Islam mengarahkan setiap pasangan suami isteri untuk bisa bersenang-senang dalam kehidupan rumah tangganya tanpa ada larangan dan rasa malu, karena yang halal telah jelas demikian pula halnya dengan yang haram. Islam menjadikan wanita sebagai sebuah keuntungan yang besar yang harus diraih oleh kaum Adam setelah mereka ta'at kepada Allah dan Rasul-Nya. "Tidaklah seorang mu'min mendapat keuntungan yang terbaik setelah bertaqwa kepada Allah selain seorang wanita shalihah. Jika sang suami memberi perintah, maka dia akan menta'atinya. Jika suami memandangnya, maka akan membuat suami merasa senang. Jika isterinya berjanji, maka dia akan menepatinya. Dan jika sang suami tidak berada di sisinya, maka sang isteri akan menjaga kehormatannya dan harta suaminya". (HR. Ibnu Majah).
Lalu kenapa para isteri tidak mempergunakan semua pesonanya untuk membuat suami tidak ingin memandang wanita lain selain dirinya? Kenapa para wanita tidak membuat para suaminya berkata, "Isteriku yang tercantik di hatiku"? Padahal mereka bisa menjadi penyihir bagi suaminya, dan ini adalah sihir halal yang diperbolehkan. Berhias dengan penuh pesona, memakai wangi-wangian, senyuman yang memikat, pakaian yang indah, tatanan rambut yang mempesona, pandangan yang manis dan sejuk, kata-kata yang mengagumkan, ungkapan cinta yang penuh hasrat, hingga rasa rindu yang menggebu menanti saatk kekasih kembali. Itu semua adalah tuntutan dan sihir yang dibolehkan. Dan anda bisa memulainya dengan ciuman penuh kelembutan dan kata-kata penuh rayuan untuk meraih ketenangan jiwa dan raga yang anda dambakan dalam hubungan rahasia anda. Begitulah Rasulullah saw mengajarkan...!!! aboe rumaisha


Bersamamu...
Adalah sebuah perjalanan di alam kerinduan...

Bersamamu...
Adalah sebuah kenangan yang menggembirakan...

Bersamamu...
Adalah bagaikan persinggahan yang membuka pintu harapan...
Dan mengharumkan lamunan di sore hari...

Dan tibalah saat-saat perpisahan...tapi...
Tetaplah bersamaku...
Karena kita sedang hidup dalam detik-detik yang sangat berharga...

Ya...bersamamu..duhai isteriku....

Untukmu....

Segala puji bagi Allah… Aku bersaksi bahwasannya tiada Illah yang berhak disembah melainkan Allah… dan aku bersaksi bahwasannya Muhammad adalah seorang hamba dan utusan-Nya…

kepada setiap wanita yang telah ridha dengan Allah Ta’ala sebagai Rabb-nya, dengan Islam sebagai agamanya, dan Muhammad saw sebagai rasulnya….

Kepada setiap wanita yang merindukan Jannah yang luasnya seluas langit dan bumi, serta takut dari neraka yang bahan bakarnya dari manusia dan batu…

Kepada para wanita yang dalam dirinya masih memiliki kecintaannya kepada Allah Ta’ala, kecintaannya kepada Nabi saw, dan kecintaannya kepada Islam…

Kepada para wanita yang memiliki jiwa yang lurus untuk menerima panggilan kebenaran... aku menyeru…
“Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata”. (Qs. Al Ahzab: [33] 36).

***
Mengapa...? Mungkin itu yang sering engkau tanyakan, saudariku... Mengapa aku harus mengenakan hijab...?

Maka jawabanku padamu adalah.... Karena hijab wanita muslimah adalah suatu kewajiban syar’i sebagaimana shalat, shiyam, serta kewajiban-kewajiban lainnya di dalam Islam. Bukankah Allah Ta’ala telah berfirman;
“Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu'min:"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Ahzab: [33] 59).
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedada mereka…”. (QS. An Nuur; [24] 31).

Saudariku... hijab adalah kesucianmu... Hijab adalah ketaqwaanmu… Dan hijab adalah keimananmu… karena Allah Ta’ala tidak pernah menyeru kecuali kepada wanita-wanita yang beriman…
Saudariku… Bukankah Allah Ta’ala telah memperingatkan wanita-wanita yang beriman akan bahaya bertabarruj (berhias menampakkan aurat)…?? “dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu”. Bukankah tabarruj adalah merupakan sunnah Iblis…?? “Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya”.
Begitu pula wahai saudariku…!! Rasulullah telah memberikan peringatan dan bersabda; “Ada dua golongan dari ahli neraka yang tidak pernah aku lihat keduanya,… salah satunya adalah… “Wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang dan miring dan berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang bergoyang, mereka tidak akan masuk jannah dan tidak akan mencium wanginya”.

Wahai wanita Islam...!!!
 Jangan pernah kau katakan; “Aku yakin dengan diriku...” Karena betapapun tinggi dan baiknya perangaimu.. engkau tidak akan pernah menjadi seperti seorang Fatimah az Zahra yang telah diperintahkan Nabi saw untuk berhijab...!!!

 Jangan pernah kau katakan; “Hatiku bersih dan niatku tulus...” Karena apabila hati telah baik, pasti anggota tubuh yang lain pun menjadi baik. Rasulullah saw bersabda; “Ketahuilah sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging yang apabila baik maka akan baik jasad seluruhnya, dan apabila rusak maka akan rusak jasad seluruhnya, ketahuilah dia adalah hati”.

 Jangan pernah kau katakan; “Hijab adalah pakaian mulia namun terlalu memaksa, padahal sebaik-baiknya perkara adalah yang pertengahan...” Karena Allah Ta’ala yang telah mesyari’atkannya, bukan kita. Dan apa yang telah diperintahkan-Nya pasti mengandung kebaikan, keselamatan, dan kebahagian untuk kita.

 Jangan kau katakan; “Aku akan mengenakannya setelah aku menikah..” Karena Allah Ta’ala memerintahkanmu sekarang. Dan ketahuilah... Wahai saudariku!!! Bahwa Allah Ta’ala telah menjadikan laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula. Untuk itu, hendaknya kamu mencari calon pasangan hidupmu yang bertaqwa dan semangat untuk selalu ta’at kepada Allah, juga memiliki kecemburuan kepada keluarganya.

Saudariku… Sungguh aneh..., di luar sana ada wanita-wanita muda yang bersolek, bertabarruj, bahkan menampakkan perhiasan-perhiasan mereka, namun mereka menikah pada usia yang cukup tua... begitulah saudariku...!!! balasan diberikan sebagaimana amal yang diperbuat...


Agama Itu mudah…!!!
Saudariku muslimah…!! Sungguh hijab diwajibkan kepadamu, bukanlah untuk mempersempit gerak langkahmu, akan tetapi justeru untuk memuliakanmu. Dengan hijab, dirimu menjadi terjaga dan masyarakat pun terhindar dari berbagai kerusakan dan kemaksiatan. Janganlah sekali-kali engkau mengira bahwa hijab adalah sebagai pengekang dalam kehidupanmu, karena Alloh telah membuat kemudahan dalam mentaatinya. Bukankah Alloh swt telah berfirman; “..dan tidaklah kami jadikan atas kalian agama ini suatu kesukaran..”

Saudariku muslimah…!! Ketaatan kepada-Nya adalah jalan menuju kebahagiaan. Alloh swt telah berfirman; “Barang siapa yang mengikuti petunjukku maka tidak akan tersesat dan tidak akan celaka”. Begitupula sebaliknya, Alloh menjadikan kesempitan dalam bermaksiat kepada-Nya; “Dan barang siapa berpaling dari peringatanku maka baginya kehidupan yang sempit.” Maka barangsiapa yang mengira bahwa Alloh swt telah mempersempit orang yang mentaati-Nya, maka dia telah berburuk sangka terhadap Alloh dengan persangkaan yang buruk.

Kami mendengar, dan kami taat…
Saudariku muslimah…!! Sesungguhnya muslimah yang shodiq (jujur), akan selalu merespon perintah Robnya azza wa jalla, lalu bersegera untuk merealisasikannya (dalam bentuk amal perbuatan ) dengan penuh rasa senang dan merasa mulia karena Islam, seraya menjunjung tinggi syariat Alloh Yang Maha Penrkasa. Dia pun akan selalu mendengar dan taat pada sunnah nabi-Nya

Alloh swt. Berfirman; “ Perkataan orang-orang yang beriman ketika di seru kepada Alloh dan Rosul-Nya untuk memutuskan perkara di antara mereka hanyalah dengan perkataan kami mendengarnya dan kami mentaatinya. Mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

Untuk itu Saudariku muslimah..!! Tidak ada pilihan lain lagi di hadapan perintah Alloh dan tidak ada keraguan sedikit pun untuk merealisasikan hukum Alloh. Maka marilah kita bertaubat wahai saudariku muslimah, bila engkau benar telah ridho dengan Alloh sebagai Robmu , Islam sebagai agamamu, dan Muhammad sebagai Rosulmu, serta dengan Istri-istri rasulullah, anak-anak beliau dan wanita-wanita muslimah pendahulu ummat ini sebagai tauladan dan tuntunanmu. Bersegeralah kepada perintah Alloh!!!... Dan katakanlah seperti halnya perkataan Musa ‘alaihissalam; “Dan aku bergegas kepadamu ya Rob ku untuk mendapat keridloan.”

Jangan tanyakan apa kewajiban seorang muslimah kepada kaum sekuler…!!! Kepada para aktifis pengusung kebebasan wanita…!!! Kepada para pecinta dan pengumbar syahwat…!!! Tapi, tanyakanlah olehmu apa yang telah di perintahkan Alloh dan Rasul-Nya kepadamu…!!!

Saudariku muslimah..!!! Katakanlah seperti yang dikatakan orang-orang yang beriman dari laki-laki dan perempuan sebelummu… “ Kami mendengar dan kami taat, ampuilah kami..!! ya.., Rob kami dan kepada-Mu lah kami kembali…

***

Saturday, October 11, 2008

Mudalena

Mudalena, Sadarlah!
Ouh Mudalena....Sadarlah kau...?!?
Segalanya disekitarmu bergerak...semua!
Sampai-sampai bumi tempat kau berdiri pun berputar...
Gunung-gunung berguncang keras...samudera pun berlari...
Darahmu sendiri berderu kencang..!


Musuh-musuhmu begerak cepat!! Membentur keras setiap penghalang,
memakan daging ummat setiap saat!
Dan Kau..! bagaimana pula dengan kau..?!!?
Kau pun harus bergerak!! Bergerak kencang!! Dahului mereka!!
Jika tidak ?!? Jika tidak...
Kasihan sekali ummat yang engkau adalah puteranya..!!
Kecewalah ibumu..!!
Sia-sia rasa sakit yang sangat ketika melahirkanmu..!!
Bagaimana dengan mereka, jika kau melayu..?
Siapa mereka?
Mereka yang merangkak lamban di lorong-lorong kehidupan yang gelap,
dengan darah bercucuran...
Darah kelam hangus terbakar kemiskinan dan kesesatan...
Memakan singkong kering dan menghirup asap dupa pemujaan...
Menanti pemuda seperti kau..
Menyelamatkan mereka...!
Tidak..!Bukan seperti kau..
Bahkan kau sendiri..!
Yaa..kau mudalena,kau..!
Bukan orang lain..!!

Friday, October 10, 2008

Mereka yang menangis...

“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang Telah turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya Telah diturunkan Al Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasik”.

 

 

Sahabatku... tahukah kamu bila Allah swt telah berfiman ketika mensifati hamba-hamba-Nya yang beriman yaitu apabila “Apabila dibacakan ayat-ayat Allah yang Maha Pemurah kepada mereka, Maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis”... Dan bukankah pernah Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan tersentuh oleh api neraka seseorang yang menangis karena takut kepada Allah hingga air susu kembali ke tempat asalnya. Dan tidak akan berkumpul debu jihad fi sabilillah dengan asap neraka Jahannam”. Bahkan Daud alaihissalam bermunajat kepada Rab-nya; “ya Tuhanku, apakah balasan bagi orang yang menangis karena takut kepada-Mu hingga air matanya mengalir membasahi kedua pipinya”. Lantas apa jawabannya..? Jawabannya adalah: “Balasan baginya adalah akan Aku haramkan wajahnya dari jilatan api neraka, dan akan Aku amankan dia pada hari kiamat”.

Oleh karena itu sahabatku... jika kita renungkan bersama... ternyata tangisan adalah buah syar’i dari sebuah peribadatan. Dan menangis karena takut kepada Allah adalah kunci bagi rahmat-Nya. Dan aku berbicara seperti ini bukan berarti kita tidak boleh menangis... tidak dan seribu kali aku katakan tidak... tetapi kita memang harus menangis... hanya saja pertanyaannya adalah pada hal apa kita menangis.??.. apakah kita menangisi musibah-musibah dan penderitaan-penderitaan yang menimpa kita?... di luar sana... ada orang menangisi ayah... menangisi ibu... menangisi sanak saudaranya... atau bahkan menangisi teman, sahabat, dan kekasihnya...juga ada sebagian orang yang menangisi kerugian harta bendanya... dan di luar sana... di luar sana... di tengah hiruk pikuknya anak adam, ada orang yang menangisi panggung-panggung sandiwara dan sinetron-sinetron asmara... jauh... jauh sekali... sahabatku!!! Demi Allah, antara air mata kita dan air mata mereka...sangatlah jauh... bila kita lihat kisah perjalanan orang-orang mulia...

            Sahabatku... sungguh telah menangis Ummu Aiman... telah menangis ummu Aiman di saat Abu Bakar dan Umar mengunjunginya setelah kematian Rasulullah saw. Maka mereka berdua bertanya kepadanya; “Apa yang telah membuatmu menangis wahai ibu?... Apa yang telah membuatmu bersedih wahai ummu Aiman ? bukankah engkau tahu bahwa apa yang ada di sisi Allah adalah lebih baik bagi Rasul-Nya? Ummu Aiman terdiam sejenak, kemudian beliau berkata lirih; “ Ya.. benar, aku tahu apa yang ada di sisi Allah lebih baik bagi Rasul-Nya, akan tetapi aku menangis karena terputusnya wahyu dari langit”... Subhanallah seorang Ummu Aiman menangis sedih, takut, dan khawatir akan ummat ini sepeninggal nabinya.

            Sahabatku... apa yang aku harus aku katakan tentang mereka dan tentang kisah perjalanan hidup mereka..? diantara mereka ada yang membasahi bumi ini dengan air matanya... diantara mereka ada yang tersungkur wajahnya ketika dibacakan ayat-ayat tentang neraka... bahkan diantara mereka apabila mendengar adzan segera melompat dari ranjangnya...diantara mereka ada yang apabila berwudhu untuk shalat berubah merah wajahnya dan menetes airmatanya... sahabatku... dengarlah.. dan bukalah hati... sebelum engkau membuka telinga ini....

            Sahabatku... suatu ketika isteri imam al ‘Auzai menemui suaminya di tempat shalatnya dan dia mendapati sang suami dalam keadaan pakaiannya basah. Melihat isterinya datang menghampiri, maka sang imam pun berkata; “Sungguh kamu lalai terhadap anak-anakmu wahai isteriku, hingga mereka kencing di tempat shalatku. Sang isteripun menjawab; “Celakalah aku duhai suamiku, sungguh ini adalah bekas air matamu di atas tempat shalatmu...

            Ya Allah... betapa mahal airmata itu... betapa mahal harganya... dan sungguh sahabatku, hati ini akan semakin hidup dengan mendengar kisah dan perjalanan orang-orang shalih... bahkan merasakan kebahagian dengan menelusuri jejak langkah mereka...

            Sahabatku... janganlah-sekali-kali... kau mengatakan bahwa menangis adalah tanda dari jiwa yang lemah... atau kau katakan kalau tangisan tidaklah pantas bagi seorang pemberani dan perkasa. Memang benar... kita tidak pantas menangis dihadapan musuh-musuh kita... dan tidak pantas bagi kita menangis saat mendengar ringkikan kuda perang, dentingan pedang dan anak panah yang berterbangan... karena semua itu adalah sifat sorang pengecut... wahai sahabatku!!!

            Namun tangisan yang kumaksudkan adalah.. tangisan ketakutan... kerinduan.. ketundukkan... dan kehinaan... bahkan peribadatan kepada Allah Rab Semesta Alam... dia adalah tangisan penuh kerendahan dan kehinaan di hadapan Rab Yang Maha Kuasa dan Perkasa... dia adalah tangisan penuh ketakutan kepada Dzat Yang Maha Hidup dan tak pernah mati...

            Sahabatku...adalah Rasullah saw, beliau shalat sedangkan dadanya bergejolak bagaikan bejana yang mendidih karena tangisannya... sedang dia adalah penghulunya para pemberani... adalah Abu bakar shiddiq radiallhu’anhu... bila berdiri menjadi imam suaranya tak terdengar karena penuh dengan tangisan... namun orang-orang yang murtad sepeninggal Rasulullah saw hancur lebur melalui tangannya yang perkasa... dan tentu saja sahabatku... adalah Umar bin khattab radiallhu’anhu sang Pemisah... dikenal keras dan juga pemberani... namun dengan hati yang lembut dan mata yang berlinangan dalam shalatnya beliau membaca... “Sesungguhnya aku mengadukan keadaanku dan kesedihanku hanya kepada Allah”...

            Tidakkah ayat-ayat qur’an membuatmu menangis.. wahai sahabatku...? Tidakkah ayat-ayat qur’an membuatmu menangis... sedangkan ia telah memberitahukan kita... tentang jannah dan kenikmatannya... tentang neraka dan kepedihannya...  tidakkah ayat-ayat qur’an menjadikan kulit tubuhmu merinding takut kepada Allah... bukankah Allah yang telah berfirman kepada engkau dan aku... wahai sahabatku; “Allah Telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, Kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun”.

Sahabatku... kepadanya Rasulullah saw -lah qur’an ini diturunkan... namun, setiapkali beliau mendengar qur’an dibacakan kepadanya... beliau menangis... beliau menangis tatkala dibacakan kepadanya... “Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu). Di hari itu orang-orang kafir dan orang-orang yang mendurhakai rasul, ingin supaya mereka disamaratakan dengan tanah, dan mereka tidak dapat menyembunyikan (dari Allah) sesuatu kejadianpun”. Beliau menangis... Rasulullah saw menangis... menangis berlinangan air mata dan takut... takut kepada Rab Yang Maha Perkasa.... dan berlinangan air mata karena cinta dan belas kasihan terhadap kita ummatnya...

Ya Allah... tidakkah engkau menangis rindu kepada Allah wahai sahabatku... tidakkah engkau menangis rindu kepada Allah... rumah kita kelak adalah jannah yang menanti di sisi-Nya... tidakkah engkau menangis takut tersungkur ke dalam neraka dan di haramkan dari melihat Sang Raja Diraja...

Sahabat... dengarlah apa yang dikatakan Rab kita; “Sekali-kali tidak (demikian), Sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka. Sekali-kali tidak, Sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (melihat) Tuhan mereka”.

Demi Allah... demi Allah... sahabatku, tidak ada di jannah yang paling indah, lezat dan paling agung selain memandang Dzat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang...  dan demi Allah... demi Allah... tidak ada azab yang paling pedih dan keras di dalam neraka selain diharamkannya kita dari memandang Wajah Allah Azza wa Jalla...  sungguh sahabatku, hati yang salimah tentunya akan terpuruk pedih dan terenyuh takut ketika ia membaca Kalamullah Ta’ala; “Dan bertakwalah kepada Allah dan Ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman”.

Sahabatku... adakah kegembiraan yang lebih besar selain bertemu sang kekasih... setiap yang mencinta pasti merindukan kekasihnya... sahabatku... benar bila Ka’ab al Akhbar berkata; “Barangsiapa yang menangis takut dari dosa, maka dia akan diampuni... dan barangsiapa yang menangis rindu kepada Allah, maka dia akan dibolehkan untuk memandang-Nya kapan saja dia mau... sahabatku... barangsiapa yang takut akan api neraka, maka Allah akan melindungi darinya... dan barangsiapa yang menangis rindu kepada jannah,  maka Allah akan menempatkannya di dalamnya... ya Allah janganlah kau haramkan kami dari fadhilah-Mu...

Sahabatku...tidakkah kau ingat pesan al musthafa n? “Jangan kalian lupakan al ‘adzimataini!!.. Apakah al ‘adzimatani itu wahai Rasulullah saw? ... dia adalah jannah dan neraka... demi jiwa Muhammad yang ada dalam genggaman-Nya, seandainya kalian tahu apa yang aku ketahui tentang akhirat... niscaya kalian akan berjalan mendaki bukit pasir dan akan menutupi kepala kalian dengan debu...  beliau pun menangis hingga airmata mengalir di sela-sela janggutnya yang mulia...

Menagislah... akan dosa-dosamu wahai sahabatku... sebelum menangis itu tidak lagi bermanfaat bagimu... tahukah..kamu? bila menangis adalah termasuk dari kunci-kunci taubat... tidakkah kau lihat hati menjadi lembut disaat menangis hingga tumbuh penyesalan... dua mata yang tidak akan pernah tersentuh oleh apai neraka... mata yang senantiasa menangis takut kepada Allah... dan mata yang berjaga-jaga fi sabilillah...

Sahabatku... Di antara pendahulu umat mulia ini ada yang menangis selama 20 tahun karena rindu kepada Rasulullah saw... Ya, menangis selama 20 tahun karena rindu kepada beliau hingga akhirnya bermimpi melihat beliau dalam tidurnya... Sedangkan engkau dan saya, apakah benar kita pernah menangis karena musibah kematian dan kehilangan beliau?... Padahal, Ia adalah musibah yang membuat mata bercucuran dan akal kebingungan. Apakah engkau pernah berangan-angan dan rindu untuk melihat beliau, wahai sahabatku...? Apakah jiwamu sungguh-sungguh berharap dapat mampir ke telaga beliau dan minum dari tangan beliau?

Sementara mereka...mereka orang-orang yang mencintai beliau berkata:  “Orang-orang bersenang-senang di dunia, sementara kami, demi Allah, tidak pernah bersenang-senang sepeninggalmu. Dan jika pertemuan di dunia tidak dimungkinkan maka di padang mahsyarlah kami menjumpaimu dan cukuplah itu bagi kami.”

Sahabatku... Renungkanlah peristiwa yang sangat menyentuh hati yaitu kisah orang-orang yang mencintai beliau dengan jujur... Tatkala kaum muslimin usai dari perang Hunain dalam keadaan menang dan meraih ghanimah yang banyak, Rasulullah saw membagi-bagikan ghanimah kepada para muallaf agar keislaman mereka kian teguh... Sementara orang-orang Anshar yang memang telah teguh imannya, Rasulullah saw tidak memberi mereka sedikitpun... Mereka pun bertanya-tanya, kenapa Rasulullah saw tidak membagi mereka dari ghanimah tersebut? Akhirnya mereka saling berbisik satu sama lain. Sa'ad bin Ubadah radhiallahu’anhu mendengar bisikan mereka lalu segera menghadap Rasulullah saw dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya satu kelompok dari kalangan anshar ini merasa tidak puas terhadapmu karena masalah pembagian ghanimah. Engkau telah membagi kepada kaummu dan memberi kepada kabilah-kabilah arab lain pemberian yang banyak. Sementara engkau tidak memberi sedikitpun untuk kalangan anshar.” Maka Rasulullah saw pun bertanya, “Sedangkan engkau sendiri bagaimana wahai Sa'ad?” Ia menjawab dengan terus terang, “Aku tidak lain adalah salah seorang dari kaumku.”

Kemudian Rasulullah saw berkata kepadanya, “Kalau begitu kumpulkanlah seluruh kaummu!” Setelah mereka berkumpul, Rasulullah saw mendatangi mereka seraya memandang kepada wajah-wajah mereka. Beliau tersenyum pada wajah-wajah mereka dengan senyuman yang berseri-seri. Senyuman yang mengandung pengakuan terhadap jasa-jasa mereka. Kemudian bersabda, “Wahai kaum anshar, telah sampai kepadaku perkataan kalian. Kalian merasa tidak puas dan kecewa terhadapku. Tetapi, bukankah aku datang kepada kalian sementara kalian dalam keadaan tersesat lalu Allah memberi hidayah kepada kalian lewatku? Kalian dalam keadaan miskin lalu Allah membuat kalian kaya denganku? Kalian dalam keadaan saling bermusuhan lalu Allah menyatukan hati-hati kalian denganku?!”

Mereka menjawab, “Benar. Allah dan Rasul-Nya lebih berjasa dan memberi karunia.” Maka Rasulullah saw bersabda, “Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku wahai kaum anshar?” Mereka berkata, “Dengan apa kami harus menjawab wahai Rasulullah? Bagi Allah dan Rasul-Nya karunia dan keutamaan.” Maka beliau berkata, “Demi Allah kalau kalian menghendaki kalian bisa berkata dan tentu kalian benar serta dipercaya: Bukankah engkau (wahai Nabi) datang kepada kami dalam keadaan didustakan lalu kami membenarkanmu? dalam keadaan ditelantarkan lalu kami menolongmu? Dalam keadaan miskin lalu kami membantumu? Dalam keadaaan terusir lalu kami melindungimu?.....Wahai kaum anshar, apakah kalian merasa kecewa karena sekelumit dari dunia yang dengannya aku hendak menjinakkan hati suatu kaum agar mereka teguh dalam Islam, sementara aku percayakan kalian terhadap keislaman kalian? Apakah kalian tidak ridha wahai kaum anshar ketika manusia pulang dengan membawa kambing dan onta sementara kalian pulang dengan membawa Rasulullah?! Apakah kalian tidak ridha wahai kaum anshar ketika manusia pulang dengan membawa kambing dan onta sementara kalian pulang dengan membawa Rasulullah?! Demi Allah yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, kalau bukan karena hijrah tentulah aku salah seorang dari kaum anshar. Seandainya orang-orang menempuh satu lereng kemudian kaum anshar menempuh lereng yang lain, tentulah aku akan menempuh lereng kaum anshar. Ya Allah rahmatilah kaum anshar.... Ya Allah rahmatilah kaum anshar.... Ya Allah rahmatilah anak-anak kaum anshar.... Ya Allah rahmatilah cucu-cucu kaum anshar....”

 Sahabatku... Mendengar itu semua... kaum anshar pun menangis hingga membasahi janggut-janggut mereka. Air mata mereka bercampur dengan air mata kekasih mereka. Mereka pun berseru disertai Sa'ad bersama mereka, “Kami ridha dengan Rasulullah sebagai bagian dan jatah kami.”

Subhanallah, alangkah mempesonanya pemandangan tersebut. Alangkah mengagumkannya ketika orang-orang yang jujur itu mengungkapkan mahabbah mereka dengan cucuran air mata.

 “Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu'min.”

Sahabatku... demi Allah Aku bertanya kepadamu, apakah engkau pernah merasa rindu untuk melihat beliau? Apakah engkau pernah menangis karena sedih ditinggal beliau? Jika engkau seorang pecinta yang jujur, maka sunnah beliau ada di hadapanmu. Inilah jalan hidup beliau (Islam). Laksanakanlah dengan sungguh-sungguh dan jangan engkau remehkan. Jangan engkau kira bahwa sekedar linangan air mata cukup sebagai bukti mahabbah. Bukankah ada air mata-air mata yang dusta seperti halnya saudara-saudara Yusuf telah datang kepada ayah mereka di waktu Isya’ dalam keadaan menangis setelah mereka berbuat kejam terhadap Yusuf dan menuduh serigala sebagai pembunuhnya padahal serigala itu bebas dari tuduhan tersebut.

Sahabatku..., aku tahu bahwa engkau pada hari ini atau hari-hari yang lewat tidak menunaikan shalat subuh berjama’ah di mesjid. Akan tetapi, ketika engkau terbangun dan shalat jama’ah telah usai, apakah engkau menangis serta menyesal? Apakah engkau bertekad untuk merubah cara hidupmu?!

Sesungguhnya perbedaan antara kita dengan orang-orang shaleh sebelum kita adalah air mata mereka itu hangat sementara air mata kita dingin. Air mata yang hangat akan mampu meninggalkan bekas dan merubah jalan hidup. Mereka menangis karena ketinggalan amal-amal shaleh. Sementara air mata yang dingin, bekas hanya sesaat, setelah itu lenyap.

Maha Suci Allah  yang telah memuji para pemilik air mata hangat dan menegaskan kejujuran mereka. Al-Aufi meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah saw menyuruh manusia untuk berangkat berperang bersamanya. Kemudian datanglah sekumpulan shahabat yang mereka itu kurang mampu. Mereka berkata, “Wahai Rasulullah angkutlah kami bersamamu!” Tapi beliau menjawab, “Demi Allah, aku tidak mendapati kendaraan untuk mengangkut kalian.” Mendengar itu mereka berlalu seraya menangis. Berlalu seraya menangis! Terasa berat bagi mereka untuk duduk meninggalkan jihad. Mereka tidak memiliki dana dan kendaraan. Ketika Allah swt melihat keseriusan mereka dalam mahabbahnya terhadap Allah dan Rasul-Nya, Dia-pun menurunkan pemberian maaf untuk mereka dan menjelaskan kejujuran mereka. Maka Allah swt berfirman:

 “Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, atas orang-orang yang sakit dan orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun untuk mengalahkan orang-orang yang berbuat baik, Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata:"Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu", lalu mereka kembali, sedang mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan. Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta ijin kepadamu, padahal mereka itu orang-orang yang kaya. Mereka rela berada bersama-sama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci mati hati mereka, maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka).”

Mereka menangis karena tidak mampu ikut berjihad dan mencari syahadah (kematian sebagai syahid). Sementara saya dan engkau, apakah yang membuat kita menangis? Apakah engkau pernah menangis karena penderitaan kaum muslimin di Filipina, Thailan, India, Cina, Palestina???

Bukankah Rasulullah saw pernah bersabda bahwa kita ini bagaikan tubuh yang satu, jika salah satu anggota tubuh tersebut sakit niscaya sekujur tubuh tidak bisa tidur dan demam?! Tidakkah membuatmu menangis suara para janda dan orang-orang tua serta anak-anak yatim?! Tidakkah engkau mendengar seruan dan teriakan Fathimah, seorang perempuan Irak yang dinodai kehormatannya oleh para penyembah salib?! Maka siapakah yang merespon seruannya?! Yang mendengar teriakannya?! Siapakah yang merespon seruan Fathimah, seorang perempuan Palestina dan Fathimah seorang perempuan Chechnya serta Fathimah seorang perempuan Afghan?! Siapakah yang merespon seruan perempuan-perempuan muslimah?!

Demi Allah seandainya engkau merasakan apa yang berjalan di sekitarmu maka engkau tidak akan susah-susah untuk menangis. Karena hati-hati umat Islam yang dizhalimi telah dipenuhi oleh berbagai beban kesusahan dan kezhaliman para penjajah serta kemunafikan para musuh dalam selimut. Ketika engkau merasa bahwa engkau tidak berbuat sesuatu atau tidak mampu untuk berbuat sesuatu maka engkau pasti merasa wajib untuk menangis. Tidak ada yang bisa meringankan membaranya hati selain air mata dan doa. Air mata dzikir, air mata syukur, air mata khasyyah (takut terhadap Allah), air mata al-wala wal bara’ (loyalitas dan benci karena Allah), air mata keterikatan dengan agama yang agung ini.

Demi Allah hati-hati kami tidak akan pernah merasa gembira kecuali apabila al-Aqsha kami telah dibebaskan dan tawanan-tawanan kami telah dilepaskan serta anjing-anjing kotor telah dienyahkan dari Irak kami dan segenap tanah air kaum muslimin dalam keadaan hina dan rendah...!

 

Ya Allah, tolonglah agama dan kitab-Mu, sunnah nabi-Mu dan hamba-hamba-Mu yang bertauhid. Ya Allah, tolonglah siapa yang menolong ad-Din, kalahkanlah siapa yang menelantarkan hamba-hamba-Mu yang bertauhid. Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kecintaan terhadap-Mu, terhadap orang-orang yang mencintai-Mu, dan terhadap amal-amal yang mengantarkan kami kepada cinta-Mu. Ya Allah, buatlah kami mencintai iman, dan hiasilah ia dalam hati-hati kami. Ya Allah, jadikanlah loyalitas kami terhadap orang-orang yang takut dan bertaqwa kepada-Mu, ya Rabbal ‘alamin.

Mutiara Itu...!!

Berita gembira… berita gembira…!! Wahai siapa saja yang mampu menahan pandangan matanya dari wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang. Karena barangsiapa yang rakus dan memandang nafsu kepadanya, maka sungguh tak akan barguna lagi cerita dan berita tentangnya.

                Mari simaklah bersama hadist ini! Perhatikanlah dengan hatimu! Renungilah ia dalam petunjuknya, dan minumlah dengan gelas kerinduan kata-katanya!!

                Rasulullah n bersabda, "Kelompok manusia yang masuk ke surga pertama kali, rupa mereka bagaikan rupa rembulan di malam purnama. Mereka tidak meludah di dalamnya, tidak beringus, tidak buang hajat, bejana mereka terbuat dari emas, sisir mereka terbuat dari emas dan perak, pedupaan mereka dari kayu uluwwahsetiap satu orang dari mereka mempunyai dua isteri yang sumsum tulang betisnya terlihat dari luar kulitnya karena amat indahnya, tidak ada perselisihan di antara mereka dan tidak saling membenci. Hati mereka telah menyatu untuk selalu bertasbih kepada Allah baik di waktu pagi maupun malam". (Muttafaq 'alaih).

                Ya Allah… Ya Allah..!! Sumsum betisnya terlihat dari luar kulitnya? Kejernihan macam apa ini? Keelokan dan kecantikan apakah ini? Ini adalah kecantikan bidadari yang bermata jelita? Duhai kelezatan bagi orang-orang yang memandangnya..!!

                Jikalau saja salah seorang wanita penghuni surga itu menampakkan diri kepada penduduk bumi, sungguh ia akan menyinari antara langit dan bumi, memenuhinya dengan aroma harum yang semerbak. Dan sungguh kerudung salah seorang wanita penghuni surga lebih baik daripada dunia dan seisinya.

                Ya, duhai orang yang beriman! Inilah kenikmatan yang tak pernah terlintas dan tak pernah terbayang dalam khayalan. Bidadari yang bermata jelita…!! Sungguh mereka ada di sana, di atas dungai-sungai di dalam Jannah, di atas tanah misk dan za'faran, di antara pohon-pohon dari emas, di bawah ranting-ranting. Mereka bernyanyi untuk suami-suami mereka  dengan suara yang paling merdu dari irama lagu yang paling indah.

                Mereka adalah wanita-wanita tersembunyi untuk suami-suami yang mulia, wanita-wanita abadi yang tidak mengenal jalan kematian, wanita-wanita yang aman karena mereka berada di samping orang-orang mulia, wanita-wanita yang tetap mukin di tempatnya dan tidak pernah meninggalkan temapat tinggal yang tetap  penuh dengan kenikmatan. Dan semua itu, hanyalah dipersembahkan untukmu, hanya untukmu…wahai orang yang beriman! Semua demi menyempurnakan kenikmatan dan penghormatan bagimu.

                Wahai orang-orang yang memendam kerinduan..!! Sesungguhnya dia ada di atas sana, di kediaman yang penuh dengan kenikmatan, senantiasa rindu menunggu kedatanganmu, menunggu sebuah perjumpaan yang tak kan lama lagi terjadi, agar engkau dan dia hidup senang dengan kenikmatan yang tak pernah hilang, keindahan yang tak pernah rusak, dan kecantikan yang tak pernah sirna.

                Ya…, seiring dengan perjalan waktu, tidak akan bertambah pada dirimu dan dirinya kecuali kebaikan, keindahan, dan kecantikan. Percayalah dengan apa yang telah di kabarkan Rasulullah n insan yang mulia tentangnya!! Agar engkau tahu, betapa agungnya keutamaan Allah k yang akan diberika kepada siapa saja yang menta'ati-Nya dan menjadikan-Nya sebagai pelindung.

                Inilah para bidadari yang bermata jelita yang dijanjikan-Nya. Engkau akan hidup senang dengan mereka di tempat tinggal yang kekal. Dari bidadari yang satu ke bidadari-bidadari yang lain, dari kasur yang satu ke kasur yang lain, dari kelezatan yang satu dilanjutkan kepada kelezatan yang lain. Engkau tak akan pernah bosan, tak pernah penat, tak pernah lelah sampai engkau mampu mencapai seratus perawan dalam sehari, atau bahkan lebih banyak dari itu.

                Subhanallah..., Sebuah kelezatan yang tak bisa dilukiskan. Dan orang mukmin yang paling sempurna kelezatannya bersama mereka di dalam Jannah adalah mereka yang paling sempurna kesucian mereka di dunia ini dan yang paling mampu menjaga dirinya dari sesuatu yang diharamkan.

                Duhai..., para pahlawan Islam!! Barangsiapa yang meninggalkan kelezatan yang diharamkan di dunia diniatkan karena Allah k, maka Dia akan menyempurnakan kelezatan itu di sana...di sana wahai jiwa yang mulia!! Di dalam tempat yang tetap dengan penuh kenikmatan, "dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba". (Qs. Al Muthaffifin: 26).

                Duhai... orang yang beriman!! Apakah engkau merindukannya? Dia di sana, di samping Jannah menunggu kedatanganmu, menanyakan tentangmu, dan cemburu kepadamu. Ya... sungguh ia akan cemburu kepadamu, bila ada isterimu di dunia menyakitimu. Dia akan berteriak; "Jangan sakiti dia, Allah akan membinasakanmu. Sungguh dia adalah tamu di sisimu, dan dia hampir meninggalkan dirimu menuju kepada kami".

                Sungguh engkau merindukannya sebagaimana dia juga merindukanmu. Engkau berhasrat kepadanya sebagaimana dia juga berhasrat kepadamu!! Oleh karena itu, wahai... jiwa yang memendam kerinduan perjumpaan dengan-Nya!! Tinggalkanlah nyanyian-nyanyian jorok dan keji, jika engkau ingin merasakan kelezatan esok hari dengan alunan suara  merdu dari sang bidadari dalam haribaan Raja Yang Maha Suci.

                "Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa itu di dalam taman-taman dan sungai-sungai, di tempat yang disenangi di sisi Tuhan Yang Berkuasa". (QS. Al Qamar: 54-44).

                "Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya)". (QS. An Anzi'at: 40-41).

 

Wanita yang memancarkan cahaya terang

dari cahaya kedua lesung pipinya…

 

bercampur wewangian yang semerbak

dari aroma parfum kersturi…

 

Jikalau ia menginjak dengan sandal di atas

batu kerikil…

 

niscaya akan tumbuh rerumputan

di tempat yang tak tumbuh rumputnya…

 

ikat pinggang yang simpul talinya

laksana kayu gaharu dari pohon kemangi yang berdaun hijau…

 

jikalau ia meludah ke laut

maka akan nampak air ludahnya…

 

yang baik bagi penghuni daratan

sebagai minuman dari laut…